Apakah kau punya seorang adik ?
Bagaimana kau memaknai arti sang adik dalam sebuah defenisi?
Bagiku, Adik itu ibarat sebuah paragraf yang disatukan oleh rentetan kata dan kalimat. Ada saatnya untaian itu harus menciptakan jarak atau spasi agar bisa tertata dan bisa menghasilkan rindu pada paragraf yang baru.
“Mbak bangun, tahajud!.” Perintah
sang adik ketika sang dengkur melenakan bersama dinginnya angin malam.
“Mbak, besok kita puasa syawal
bareng terus kita lanjut mengganti hutang puasa , jadi kita puasanya 13 hari
berturut-turut”. Ajakan sang Adik ketika
tenggelam lupa bahwa syawal sebentar
lagi berlalu sementara sang kakak belum
mengsunnahkan diri untuk menyegerakan.
“Ih Mbak Muty, jahat . Mbuh ah”
. Suara manja sang adik ketika sang
kakak menggodanya bersama seseorang yang hadir dalam rahasianya kita berdua.
“Mbak, sebenarnya dari dulu aku
merindukan hadirnya seorang kakak perempuan, dan alhamdulillah sekarang udah
Allah kabulkan”. Rayuan polos sang adik yang sempat melayangkan kepalaku pada
sebuah rasa yang tak terdefenisi, karena sesungguhnya aku pun merindukan
kehadiran adik perempuan.
“Aduh mbak plis tolong jangan makan
itu. Plis.dengerin akuuu.! Mbak muty sering aja gitu ih, aku nggak suka.”. Masih
terbayang wajah pedulimu pada malam itu,
menjelma seperti seorang ibu yang marah pada anaknya ketika jajan sembarangan.
Iya aku masih merekam wajah cemasmu yg tulus dik, ketika kk mencampur dua jenis makanan yang kau haramkan untuk kebaikan kesehatanku. Aku bahkan speechless melihat keseriusanmu mengatur makananku.
Iya aku masih merekam wajah cemasmu yg tulus dik, ketika kk mencampur dua jenis makanan yang kau haramkan untuk kebaikan kesehatanku. Aku bahkan speechless melihat keseriusanmu mengatur makananku.
Gimana rasanya ketika hadir seorang adik yang dirindukan senja dan langit seperti itu?
Memiliki seorang adik itu seperti mengoleksi dongeng yang hadirnya tidak
hanya bisa menghibur tapi juga bisa menitip ilmu lewat sebuah cerita.
Ia tidak
hanya mengajak berimajinasi tapi juga melatih kita bernyanyi lagu kehidupan
menjadi sebuah irama yang pantas untuk dipelajari dan diabadikan.
Rasanya tak bisa ku melewatkan waktu tanpa mengabadikan sebuah nama dalam cerita yang ingin kujadikan sejarah
bahwa aku pernah mengenal sesosok adik sekaligus sahabat yang memiliki warna
berbeda dari yang lain.
Seragam kita memang jauh berbeda tetapi terkadang pemikirannya melampui sentuhanku. Awal pertemuan yang sungguh
membekaskan kesan bahwa kau bukan orang biasa, walaupun diluar sana banyak yang
mengasingkanmu tapi aku tau hatimu tak pernah asing dengan namanya ketulusan.
Terimakasih Dik, kau mau mengabdikan diri menjadi diary singkat keseharianku saat aku berkelahi dengan sebuah
kerinduan yang nyaris melelehkan rasa dalam air kesedihan.
Terimakasih juga kau mencipta aksara
yang merangkai ilmu yang tak pernah kupelajari dalam sekolah sarjana. Aku
hampir tak percaya dalamnya hatimu menyilaukan kebodohanku bahwa kecantikan
yang sesungguhnya adalah kecantikan inner beauty. Ia, itu hanya ku temukan pada
dirimu dik.
Satu hal yang paling berkesan ketika
aku bersamamu. Ketika sebuah makanan hampir memasuki mulutmu tapi ketika
kau melihat kehadiranku, kau mengurungkannya dan segera menyuapinya kepadaku, padahal itu
adalah satu-satunya makanan yang kau punya. Masih ingat kan? saat adik memberikan kk buah matoa saat kita lagi murojaah hafalan dibawah pohon Asrama Pondok?
Aah kk jadi merindu ketika
detik-detik perpisahan kau membisikku sebuah lagu persahabatan tentang sebiru
hari ini. Tau kah kau kakak berpura-pura tak peduli saat itu karena emang tak ingin menangis dihadapanmu.
Cukup air mata kita melarut bersama dalam sebuah gelas yang memiliki selaksa peristiwa, kakak tak ingin menumpahkannya dengan air kesedihan ketika ditinggal pergi oleh orang sepertimu.
Cukup air mata kita melarut bersama dalam sebuah gelas yang memiliki selaksa peristiwa, kakak tak ingin menumpahkannya dengan air kesedihan ketika ditinggal pergi oleh orang sepertimu.
Walaupun sekarang kita dipisahkan
oleh jarak semoga kita masih bisa saling mendekatkan hati dalam doa.
Uhibbukifillah..
17 senja:
Mudah2an bertemu lagi dengan si Adik :)
Muthy asalnya dari Gorontalo, ya? Sama dengan omanya Afyad (mamaku). Omanya Afyad orang Gorontalo juga :)
Senang ketemu blogger Gorontalo soalnya jarang blogger Gorontalo sekarang :)
Mbak namanya bagus, Muthmainnah. Jadi inget Teh Ninih :)
Sabar ya muthy..meskipun berjauhan tapi ttp dekat di hati donk ya..senangnya ya bisa punya teman tp udh kyk sodara..mba juga punya teman yang udh kayak adek sendiri dan kami juga udh beerpisah..hiks sedih memang ya..cuma yaa bagaimana.. tidak pun didunia...semoga saja diakhirat bisa berkumpul lagi :-) semangat muthy
Sabar ya muthy..meskipun berjauhan tapi ttp dekat di hati donk ya..senangnya ya bisa punya teman tp udh kyk sodara..mba juga punya teman yang udh kayak adek sendiri dan kami juga udh beerpisah..hiks sedih memang ya..cuma yaa bagaimana.. tidak pun didunia...semoga saja diakhirat bisa berkumpul lagi :-) semangat muthy
Allahuma aamiin....
Hehe iyaa mbak muty dari Gorontalo, wah jadi dd afyad memiliki darah gorontalo... kirain pure makassar hehe
Iyaah mbak salam jabat hati dari muty.. smga suatu saat bisa ketemu dd afyad di Gorontalo ^_^
Hihii makasih bunda...
Smga bisa jd doa biar akhlaknya juga senada dgn nama..
makasihhb bundaa
Hihi iyaa mbak izzawaku....
Semoga saja sang adik membaca tulisan ini...
Ditinggalkan oleh orang yg dirindukan kehadirannya itu terasa sekali saat ditinggalkan...
Makasih mbak sayang atas semangat dn doanyaa.
Smga mbk juga bisa dipertemukan dgn sahabat fillahnya
😊
Seneng deh kalau punya ade cewe, kalau aku cowo semua hehe
saya juga berjauhan dengan adik, mbak. saya di sampit ikut suami sedang adik di tulungagung kuliah.. semoga keluarga kita selalu dilindungi Allah ya mbaa
rindu ya mbak sama Adiknya? saya adanya kakak cowok mbak dua-duanya.
salam kenal :)
Aamiin.
Ternyata yang pakai nama Nol Kecil itu Muthy ya. Pemilihan nama yang artinya dalam sekali. :)
Hehehe dua-duanya senang mbak.... saling mengisi... tinggal bgaimana seorang kk menjadikan mereka spesial dihati kitaa...
Hehehe
Allahuma aamiiin.....
Iyaah mbak semoga oneday bisa berkumpul dalam satu keberkahan yaa mbak
Makasih mbak Ayu...
Hihii... iyaah mbak. Rindu sangat..
Wah alhamdulillah punya kakak yaaa... ada yg melindungi dan mengayomi ketika keliru...
Saya juga pengen punya kakak... tp imposible :-D
Makasiih mbak sayang salam kenal juga ya
Hihii iyaaa bunda....
Makasih yaa udah mampir di galeri aksara ty yg masih sederhana
Allahuma aamiiiin
Hoho.... jadi sedih bacanya....
Saya tak bisa bayangkan adik pemilik cerita membacanya... nangisnya bisa seharian....
Huaa ada bang igo....
Hueee banjir doong...😆
Posting Komentar