“Muti’, muti’.. bangun Muti’. Subuh.” Suara datar setengah
flat masuk melalui celah jendela kamar
yang masih tertutup tirai batik perkabungan. Ku lirik jam di hanphoneku sambil
menikam rasa kantuk. Sempoyongan aku menuju kamar mandi dan segera wudhu.
#Ba’da shubuh
Hari ini keluarga besar Ma’had Abubakar punya barnamij spesial. Aku mempersiapkan segala sesuatunya setelah merangkak memeluk bumi.
Yap hari ini kita rihlah go to Balekambang. Siapa santri yang tak menanti-nantikan agenda ini?
***
#Lapangan Balekambang
Semua santri melingkar ditikar memecahkan sekantong cerianya masing-masing
sebagai tanda bahwa hari ini adalah hari free bagi kami untuk istrahat sejenak
dari berbagai hafalan. Entah itu hafalan hadis, Alqur’an dan hiwar bahasa
arab. kelas kami pun mengambil posisi dibawah pohon ditemani rusa yang mali-malu tapi mau :-D


Selanjutnya ada Edre eweyan sejenis kelapa yang dalamnya
diisi pisang rebus, aku mulai membangun cinta dengan segala jenis makanan khas
solo, termasuk edre yang dibawain oleh ummi Faridah. Enak, aku sampe nambah dua
kali.Ups..:-)

Kawasan balekambang seketika pada hari ini disulap oleh seluruh
santriwati Ma’had menjadi Kota Arab. Semua agenda kami mulai dari pembukaan ,senam, games, tukaran kadow hingga
penghujung acara merubah lidah dan
telinga kami bersatu dengan bahasa
langit, yakni bahasa arab. Jangan coba-coba ada yang berbahasa indonesia,
siap-siap denda menyambut.
Aku hanya seperlunya berbicara dengan keterbatasan
kosakataku, selanjutnya telingaku jadi pendengar setia yang mendadak jadi
penerjemah saat mencuri setiap percakapan para santri dan panitia
senior yang bermain bahasa di pengeras suara ketika memandu acara. Setidaknya
aku udah mulai merasa PEdE dalam diam karena bahasa arabku udah mulai ada
peningkatan sejengkal walaupun mungkin
ukurannya masih standar bagi lulusan timur tengah. Semoga saja bahasa yang baru saja aku cicip dalam waktu 6
bulan kedepan ini tak akan menguap saat aku memasuki ma’had Tahfidz dikemudian
hari tapi In syaa Allah menjadi segenggam wasilah untuk memahami apa yang nantinya akan aku hafal
di ma’had tahfidz selama 2tahun.
Udah itu aja, aku nggak terlalu banyak memotret eangle
inspirasi untuk kusandingkan bersama gugusan aksara, karena pikiranku terbagi
pada hafalan hadis yang belum ku hafal
bersama arti,dan harus aku setor besok bersama makna serta penjabarannya. Plus
biografi Amrin bin Abdillah. Ma huwa?
Check it out the next godaan in syaaAllah in my step writing ^_<
senyum capek dengan mata setengah sayu.

senyum capek dengan mata setengah sayu.
Masih di Solo, senja ke 3 di langit mei 2015
0 senja:
Posting Komentar