Minggu, 10 Mei 2015 |

Rihlah go to Balekambang with them


“Muti’, muti’.. bangun Muti’. Subuh.” Suara datar setengah flat  masuk melalui celah jendela kamar yang masih tertutup tirai batik perkabungan. Ku lirik jam di hanphoneku sambil menikam rasa kantuk. Sempoyongan aku menuju kamar mandi dan segera wudhu.

#Ba’da shubuh
Hari ini keluarga besar Ma’had Abubakar punya barnamij spesial. Aku mempersiapkan segala sesuatunya setelah merangkak memeluk bumi. Yap hari ini kita rihlah go to Balekambang. Siapa  santri yang tak menanti-nantikan agenda ini? 
***
#Lapangan Balekambang
Semua santri melingkar ditikar  memecahkan sekantong cerianya masing-masing sebagai tanda bahwa hari ini adalah hari free bagi kami untuk istrahat sejenak dari berbagai hafalan. Entah itu hafalan hadis, Alqur’an dan hiwar bahasa arab. kelas kami pun mengambil posisi dibawah pohon ditemani rusa yang mali-malu tapi mau :-D




Jenis makanan terhidang  dengan berbagai rasa yang menyatukan kekompakan kelas kami.  Amanda brownies kukus original tidak hanya menggoda lirikan air liurku namun juga  meributkan segerombolan lebah yang telah lama bercerai dengan kenangan , hehe cerita kemarin sore tepatnya saat april memasuki usia senjanya. Dalam cerita itu hanya ada satu tokoh yang berkelahi dngan rasa. Siapa lagi kalau bukan tokoh utama yang selalu melabelkan namanya dengan sebutan ‘aku’. Ah datar banget ya ceritanya,masa cerita cuman punya satu tokoh, nggak seru. Iyalah namanya aja imajinasi.  Aah lebay, makanan aja selalu jadi penyebab terbukanya memori.memori  bervirus pula. Lupakan dalam diam dan hembuskan. Imajinasi selalu saja menguntit untuk sesuatu diluar cerita. (nggak nyambung mode on ya?, cincau? Hihi karena sambungannya cuman ditokoh aku, not you the readers.. hak hak hak so it’s depen on me ..krik kriik)

Selanjutnya ada Edre eweyan sejenis kelapa yang dalamnya diisi pisang rebus, aku mulai membangun cinta dengan segala jenis makanan khas solo, termasuk edre yang dibawain oleh ummi Faridah. Enak, aku sampe nambah dua kali.Ups..:-)

Rihlah kita hari ini diramaikan dengan berbagai jenis permainan yang  menggemaskan. Gemesnya kenapa? karena usia santri yang udah 20an ke atas lantas meragakan tingkah yang konyol seperti saat  masih berseragam putih merah membuat diri kami menertawakan diri. Seolah-olah Pintu waktu membawa ke masa lampau  untuk melihat kembali pecahan ceria dimasa kecil dulu, iya dulu saat aku masih bersama mariotomario, lompat tali, baju popi dan wayang sjenisnya. Hho aku ikut jenis permainan korbek alias koran robek tapi sayang kelompok kami nggak menang hiks,  permainan lainnya ada Ular naga sama Pipa bocor.

Kawasan balekambang seketika pada hari ini disulap oleh seluruh santriwati Ma’had menjadi  Kota Arab. Semua agenda kami mulai dari pembukaan ,senam, games, tukaran kadow hingga  penghujung acara merubah lidah dan telinga  kami bersatu dengan bahasa langit, yakni bahasa arab. Jangan coba-coba ada yang berbahasa indonesia, siap-siap denda menyambut. 

Aku hanya seperlunya berbicara dengan keterbatasan kosakataku, selanjutnya telingaku jadi pendengar setia yang mendadak jadi penerjemah  saat mencuri  setiap percakapan para santri dan panitia senior yang bermain bahasa di pengeras suara ketika memandu acara. Setidaknya aku udah mulai merasa PEdE dalam diam karena bahasa arabku udah mulai ada peningkatan sejengkal walaupun mungkin  ukurannya masih standar bagi lulusan timur tengah. Semoga saja  bahasa yang baru saja aku cicip dalam waktu 6 bulan kedepan ini tak akan menguap saat aku memasuki ma’had Tahfidz dikemudian hari tapi In syaa Allah menjadi segenggam wasilah  untuk memahami apa yang nantinya akan aku hafal di ma’had tahfidz selama 2tahun.


Udah itu aja, aku nggak terlalu banyak memotret eangle inspirasi untuk kusandingkan bersama gugusan aksara, karena pikiranku terbagi pada hafalan hadis  yang belum ku hafal bersama arti,dan harus aku setor besok bersama makna serta penjabarannya. Plus biografi Amrin bin Abdillah. Ma huwa?
Check it out the next godaan in syaaAllah in my step writing ^_<
senyum capek dengan mata setengah sayu.

Masih di Solo, senja ke 3 di langit mei 2015


0 senja: