***
Sejenak Aku memilih sepi..
mengapresiasi sunyi pada bunyi ..
Menghargai angin pada api..
***
Aku disini, Dibawah langit beratapkan daun dan ranting, menghadap
menara mesjid yang menjulang tinggi.
Inilah habitatku ketika menyatukan dua warna cerita.
Cerita indah untuk dikenang pada awan
atau cerita manis untuk dirahasiakan pada pohon yang
nelangsa..
Nelangsa merindukan oase sang penggenggam hujan
Aku disini ditemani kemarau yang tak bertuan
Betapa cahaya yang kukadung adalah rahmat
Yang pantas menemanimu saat berkeringat
***
"Hei, Dansa yuk!"
"Dansa? Aku nggak bisa!"
"Aku ajarin !"
Sang rumput bergoyang. Dia menarik tubuhku untuk berdansa, tubuh yang terjebak pada satu musim.
“ Berikan tanganmu!".
Dengan ragu- ragu Aku menggulurkan tangan. Ia membimbingku
berdiri. Kulihat wajahnya sangat kusam kekuning-kuningan. Seperti lagi merindu
pada sekawanan air.
Aku menyambut tangannya mengikuti goyangannya.
“ Kenapa wajahmu kusam sekali?” Aku merapikan rambutnya yang
dipenuhi debu.
“Perhatikan langkah kakiku ! dan jawab pertanyanku, Apakah kau
memiliki sahabat?! Kau tak usah pusing dengan penampilanku, sebentar lagi
langit akan menangis, kayuhan doa peminta hujan akan segera diijabah”.
Sekejap , kulihat keseriusan di matanya. Cuman sekejap, sebelum
kembali ia menarik tanganku untuk berdansa.
“Hmm.. Dulu aku memiliki sahabat dekat,kemana-mana kita selalu
bersama, bahkan mimpi, target, dan cita-cita kita selalu senada, namun
ada jarak yang memisahkan aku dengannya.”
Aku mengikuti langkahnya dengan kaku dan terlambat.
“Apa itu?”
“Komunikasi ”
“Dimana dia sekarang?”
“Di Gorontalo”
“Apa kau masih menganggap ia sebagai sahabatmu?”
“Iya..”. Lidahku berujar datar.
“Kenapa?”. Tanda tanya dikepalanya semakin beranak pinak
“Karena Aku masih melangitkan namanya bersama senja di ujung
lazuardi”
“Dia tau tentang hal itu?”
“Allahu’alam”
“Ayo ikuti langkahku! Utamakan langkah
kaki!". Pelan-pelan aku mengikutinya, ternyata aku bisa berdansa
dengan rumput yang bergoyang.
“Kenapa kamu masih saja mendoakannya? Mungkin saja dia sudah
memiliki sahabat baru dan terbaik darimu atau bahkan ia telah melupakanmu”.
Rumput itu menari dengan lincah.
Sejenak aku terdiam. Apa mungkin Ia telah melupakanku.
“Emm mm karena aku ingin menjadi sahabat sejatinya tanpa harus ia tau. Hanya kau dan Allah yang tau rahasia ini. Aku selalu meneriakan namanya di kaki malam.”
“Kenapa kau melakukan itu?”
“Karena Aku tak ingin jadi musuhnya di Akherat.
dan Jika suatu saat aku dan dia terjebak diantara dua jalan
- surga dan neraka, maka doa itu yang akan ku jadikan penyelamat.”
"Apa?! Musuh? Aku tak mengerti maksudmu"
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa ( Q.S. Az- Zu-Zukhruf : 67). Itu Janji Tuhanku pada mahluk pribumi."
“Apa yang membuatmu sedemikian itu?”
“Karena sahabat sejati itu bukanlah orang yang selalu bertatap
muka, tertawa ria meneriakan kesuksesan dan menangis bersama meratapi
kegagalan, tapi sahabat itu yang berhasil mengistimewakan kehadirannya di
langit , dan berusaha mencintainya seperti aku mencintai diriku sendiri”
“Seistimewa apakah sahabatmu itu? Bolehkan aku mengenalinya?”
Aku mengangguk. “Boleh, tapi kau cukup mengintipnya dibalik Deari , kemarin adalah ultahnya yang ke 25,
Aku telah menemuinya di doa dan memeluknya lewat gugusan aksara.
Mungkin ini terlalu sederhana untuk dijadikan hadiah, tapi tak
apalah, bagiku istimewa dilangit lebih berkelas untuknya dari pada Aku ajak ia
bereuforia dibumi."
Aku mendesah,mengangkat wajah dan menatap rumput kering itu dalam-dalam.
Sekarang giliranku menarik tubuh sang rumput pada satu Deari tentang life story Aku
dan sahabatku
***
Life story Aku dan sahabat
Disuatu pagi...
Di Universitas Negeri di Gorontalo
Aku dan kamu
Ketika itu kulihat kamu berjalan melewati perpustakaan pusat .
Kamu seperti orang yang lagi kebingungan mencari tulang rusuk yang hilang.
Saling bertatapan, saling menemukan, seakan diantara kita mengharapkan
ada yang datang mendekat.
Senyum manismu menjelma sebuah magnet yang entah kenapa menarik
langkahku kepadamu.
“Hai..” senyum hangat ku lemparkan untukmu.
“Em mm iya.. hai juga..”. Kamu ternyata sangat pemalu. Jilbab
putihmu memancarkan aura keteduhan untuk dipandang.
“Mau kemana?”. Kamu menatapku dengan wajah lugu dan polos
“Mau Kemesjid kampus, kalau kamu mau kemana? Lagi nunggu seseorang
ya?”.
“Wah kebetulan kita searah, barengan ya, Aku mau ke butik beli
kaus kaki”.
Saat itu kita bergandeng tangan melewati beberapa fakultas. Kamu
pendiam bangat saat itu, akhirnya Aku yang membuka pembicaraan.
“Namamu orin Atau Olin? dikelas ada yang manggil orin, ada juga
yang manggil olin, hehe… Aku bingung manggil siapa, makanya aku tanya langsung
ke orangnya aja”.
Saat itu kamu tertawa kalem mendengar pertanyaanku.
“ ckckck Orin adalah nama asliku, dan Olin adalah sapaan khusus
nenek-nenek yang sudah tak bisa menyebut huruf “R” hehehe” .
Serentak tawa kita pecah berserakan dalam keakraban. Ternyata kamu
orangnya sangat menyenangkan dari pada yang ku kira.Terus terang saat
dikelas aku mikirnya kamu sombong, soalnya banyak diamnya. Hehe.
“Oia perkenalkan namaku Muthmainnah, panggil saja Muty” Kau meraih
tanganku dan kembali merunduk.
***
Disuatu Senja
Dilangit sisi langit barat
Aku dan Kamu
Selalu ada cerita jika kita bersama
Masih ingatkan ketika lagu yang kau ciptakan untukku menjadi
trending topic dikelas. Semua pada ikut-ikutan berdendang melagukan nama kita
berdua.
Ketika mimpi, cita-cita dan target kita senada dan terabadikan
pada sebuah kertas. Kamu mengatakan peta kehidupan. Kita berjanji akan
mencentangnya diwaktu yang tepat. Going the extra miles menjadi kekuatan kita.
Man Jadda wa jada !
Belajar ke Luar Negeri. Kamu ke Eropa dan Aku ke Mekah (Ummul
Quro’)
Membangun perpustakaan pribadi dan anak-anak kurang mampu
Menjadi Trainer dan Penulis
Mondok Tahfidz setelah sarjana dan mendirikan rumah Qur'an
Membelikan rumah untuk mama
Haji bersama mama
Beasiswa Luar Negeri
Wisudah tempat waktu
Mendirikan panti asuhan dan pondok sastra
Guru bahasa Inggris yang dirindukan kehadirannya oleh siswa
“ Siapa yang bermimpi besar
Maka dia percaya bahwa Allah maha besar
Siapa yang bercita-cita menjadi kaya maka dia percaya bahwa Allah
maha Kaya”
***
Di episode yang tak bernama
Aku dan kamu
Hingga disuatu hari komunikasi sempat menggunting kedekatan kita.
Itulah persahabatan, Ia seperti untaian kata yang menjadi kalimat. Untuk
menjadi untaian itu, kata butuh spasi, butuh jarak.
Saat itu aku menangisi kepergianmu ke Luar Negeri. Sebuah benda
kecil berisi kenangan yang terajut dari awal kau lagukan dalam sebuah kotak
kecil. Menampar keegoisanku yang selama ini belum terasah.
Namun pada akhirnya, kekuatan doa dan ikatan hatilah yang kembali
menyatukan kita. Karena tiap sudut dari aku dan kamu memiliki makna tersendiri
untuk saling mengisi kekosongan yang akan menjadikan kita dewasa memaknai arti
sahabat.
Maka dari itu aku mulai menyimpan Kunci rahasia untuk mengawetkan
sebuah hubungan, Kunci itu adalah komunikasi.
***
Teruntuk my best friend di Gorontalo, Olin harun,S.Pd
Happy Milad ya..
Aku selalu mengamatimu dari jauh, tapi selalu mendekatkan hati
dalam doa agar di akherat banyak yang akan menyaksikan kita bahwa aku dan
kamu menjalin persahabatan atas nama DIA. Allah SWT ^_^
Barakallah fiyk Nunuku sayang.
Ty sayang Nunu karena Allah..
Ada rindu ketika melihat tarian kupu-kupu
Ada rindu ketika melihat vidio kirimanmu
Ada rindu ketika Aroma by fresh Apel membius ruangan
Ada Rindu ketika Gitar tua memainkan lagu cerita tentang kita
Ada Rindu ketika Warna biru menyibakan wujudnya pada alam
Ada Rindu ketika melihat tumpukan buku
Miss U Nunu Orin
Ada rindu, ketika Panggilan “Nunu” hanya kita yang memiliki.
Solo, 26 Oktober 2015
Pondok Pesantren Tahfidz wa Ta’limil Qur’an Surakarta
Nunumu, Nunu Muty
26 senja:
Happy milad ya buat Nunu Orin. Tulisannya keren. Salam kenal, kak. Aku baru pertama kali ini berkunjung ke blog kakak. Semoga kita bisa berteman seperti kau berteman dengan Nunu. :)
bahagianya menjadi Nunu karena mempunyai sahabat seperti mbak Muty... :)
Selamat ulang tahun buat temenmu
wah karyanya bagus banget banyak majas juga sama penggunaan kata yang terkesan indah kalau diucap
sahabat sejati walau tidak bertatap muka tapi akan selalu ingat dan tetap mendoakan
Ini beberapa cerita digabung jadi satu post ya...
Bagus ceritanya, mengalir, sampe ga kerasa kalo udah baca sampe akhir, hehehee... :D
Selamat ulang tahun ya buat nunu!
Semoga makin awet kalian sahabatannya :)
Btw, salam kenal juga ya Muty...
:) salam blogger
Selamat ulang tahun buat sahbatnya.
Berat emang harus pisah dari sahabat. Komunikasi jadi dinding terbesar. Semoga impian-impian kalian tercapai, dan bertemu kembali untuk mewujudkan impian kalian berdia.
Rindu sahabat ya... Jika tidak dengan do'a dengan apalagi kita membuktikan_nya..
Selamat ulang tahun untuk sahabat kamu ya.
Suka dengan tulisan yang kayak gini. :)
Persahabatan yang luar biasa.
kalimat-kalimatnya sungguh indah. Selamat ulang tahun buat sahabatmu. Semoga persahabatan terus terjalin sampai tutup usia.
mempunyai sahabat pasti menyenangkan sekali, sayangnya sahabat saya memutuskan untuk berhenti kuliah. Intinya lebih enak punya sahabat, daripada sendirian :)
Terimakasih yaaa dik Ahmad pecinta kuliner...hehe
Salam kenal juga.. aamiin...semoga yaa... biar ada yg ngajak kk merasakan kuliner tradisional di Kota jogja. Hehehe...
Terimakasih udah mampir ^^
Ty juga bahagia karena memiliki mbak Anjar sayang, sahabat blog muslimah di Semarang hehe....
Terimakasih mbakkuuu...
Waalaikumusalam warahmatullah...ace
Wah walaupun ngk kuliah semoga kalian masih tetap menjadi sahabat....Aldi ^^
Terimakasih mas kawan.... hehe
Aaamiiin aamiiiin.....
Hehe Terimakasiiiih Mas Shodiq...
yup... doa adalah perantara untuk menyampaikan rindu..
Suka juga dgn tulisan fiksi mas Nur
Allahuma aamiiiin.....
Thanks yaaaa kakak Ponco^^
Hhi iyaaa... ceritanya aku lg mengajak rumput yg berdansa dgnku berkenalan dgn sahabatku lewat paragraf...
Thanks jugaa yaa udah baca sampe akhir... hehehe
Salam kenal juga..hehehe smga kita bisa berteman dgn baik ^^
Aduuh thanks Ara.... tulisanmu tuh yg baguus... jadi malu dibaca sama kamu hha...
Btw aamiin aamiiin thanks ya...
Akhirnya, bisa juga mampir ke sini. Maaf ya muth, baru ada waktu kosong. Komentarmu saja, baru gue bales.
Gini, gue mau bilang soal tulisannya. Perfect banget. Diksinya jago abis....... Syahlud ni. Keknya perlu belajar sama Muthmainnah ni. Keren banget.
Ow, ya. Selamat ulang tahun buat temen mu, ya. Nunu. Semoga sehat selalu dan kalian selalu jadi sahabat yg hebat. Tegaskan alammu, guncangkan asamu dan biarkan langit yg menilai.
Kalian mirip yaa...smoga sahabat ti diberi umur yg berkah dan.persahabatan kalian sampai ke surga ;-)
Aaah pangeran wortel pintar sekali bermain dibalik litotes......yg sebenarmya piawai memerdekakan diksi adalah pangeran wortel...
Aku aja baca tulisan mas sampe melongo dan kagum dengan gaya penulisannya... hho...
But thanks yaaa udah main ke sini.... komentar mas wortel nyaris merubuhkan atap karena terlalu berlebihan hha....
Makasiih atas pesan persahabatannya yg sarat makna...^^
Hihi ada kk Izzawa ^^..
Sebagian orang sering blg gitu.. mgkin krn sering jalan bareng.
Allahuma aamiin aamiin.. makasiih kk sayang...
agak bingung pas di bagian dialog :"(
agak panjang nya postingannya, kenapa enggak dipisah aja mba?
fontnya berubah2, kayaknya ini gabungan dari beberapa file ya, lah ini kenapa gw jadi ngoreksi mulu. maaf ya...
*nunduk ala orang jepang
Hihihi...aduh punten guru...
Iyaaa ini percakapanya punya 2 latar yg berbeda. Hha maaf membingungkan yaaa
Ceritanya aku lg menceritakan ttg life storyku kpd rumput yg katanya ingin mengenal sahabt dekatku. Aku kenalkan ia lewat gugusan aksara yg ada di diari..
Weka wekaa
Siiip makasiih masukannya mas guru..... jadi bahan pelajaran untuk cerita selanjutnya
Tp ini terlepas dr aturan... ini hanya tulisan bebas sbgai hadiah untuk sahabatku ajaa ... hihia
Solo???
Sya jg orang Solo hehehe
Pilihaj katanya bagus. Aku kira td mau nulis novel lho. Smg persahabatan kalian kekal abadi yaaa
Tetap dijaga mst jarak memisahkan :)
Semoga menjadi sahabat hingga jannah, aamiin..
Posting Komentar